Pages

Senin, 09 Februari 2015

Konfigurasi IP Address, DNS, dan NAT Pada Ubuntu Server 10.10

Konfigurasi IP Address, DNS, dan NAT Pada Ubuntu Server 10.10

Antar muka dari Ubuntu Server 10.10 adalah text mode, tidak ada jendela, tidak ada klik, drag and drop, dan sebagainya yang biasa dilakukan pada mode GUI (Graphic User Interface), semua operasi pada Ubuntu Server dilakukan dengan mengetikkan secara manual perintah melalui papan ketik (keyboard). Sebenarnya Ubuntu Server 10.10 juga bisa dibuat dengan mode GUI, namun itu akan sangat memberatkan bagi server, karena harus melakukan instalasi mode GUI yang memakan banyak sumber daya, terutama Memory dan Hard Disk, selain itu juga, pada dasarnya tingkat keamanan dengan menggunakan mode CLI akan lebih baik ketimbang menggunakan mode GUI.
Artikel ini adalah lanjutan dari artikel saya yang berjudul Instalasi Ubuntu Server 10.10. Agar Ubuntu Server 10.10 bisa melakukan koneksi ke jaringan, baik itu jaringan lokal maupun internet, maka langkah awal yang dilakukan adalah melakukan konfigrasi alamat IP. Untuk mengkonfigurasi alamat IP langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
Tutorial disertai dengan gambar sudah saya pindahkan ke:
  • Masuklah menggunakan username dan password yang telah diatur pada langkah sebelumnya. Pada artikel ini userame yang saya gunakan adalah adamkurniawan dan password saya juga adamkurniawan. Untuk password tidak akan terlihat pada saat diketikkan karena alasan keamanan. Tekan tombol Enter jika sudah yakin memasukkan username dan password dengan benar.
  • Setelah berhasil masuk akan diperlihatkan kapan pengguna adamkurniawan terakhir login. Pada baris paling bawah terlihat tulisan adamkurniawan@server01:~$, ini berarti pengguna dengan id adamkurniawan masih berstatus sebagai pengguna biasa dan belum bisa melakukan pengaturan. Agar bisa melakukan pengaturan, pengguna harus masuk sebagai mode root atau mode tertinggi dalam sistem (administrator) dengan mengetikkan perintah sudo su, maka akan akan muncul tulisan [sudo] password for adamkurniawan: itu berarti sistem meminta password agar pengguna dengan id adamkurniawan bisa masuk sebagai mode root. Password yang digunakan untuk mode root ini adalah password yang sama yang digunakan untuk login pada awal tadi. Masukkan password-nya dan tekan Enter. Jika password yang dimasukkan benar, maka akan muncul tulisan root@server01:/home/adamkurniawan#, ini berarti pengguna dengan id adamkurniawan sudah masuk sebagai mode root dan sudah bisa melakukan konfigurasi.
  • Sebelum melakukan konfigurasi  pada  alamat IP, cek terlebih dahulu apa nama kartu jaringan (ethernet) yang tersedia yang bisa digunakan dengan mengetikkan: # ifconfig –a | more. Penamaan kartu jaringan pada sistem Linux diawali dengan eth lalu diikuti dengan nomor kartu jaringannya yang dimulai dengan 0, misal eth0, eth1, eth2, dan seterusnya. Karena pada artikel ini saya menggunakan dua buah kartu jaringan maka setelah diketikkan # ifonfig –a | more, didapati bahwa nama kartu jaringan yang saya miliki pada sistem linux dikenal dengan nama eth0 dan eth1.
  • ketikkan perintah # nano /etc/network/interfacesuntuk mulai melakukan konfigurasi alamat IP Ubuntu Server 10.10. Pada baris paling akhir ketikkan skrip berikut:auto eth0 iface eth0 inet static
    address 192.168.6.200
    netmask 255.255.255.0
    gateway 192.168.6.254Skrip diatas adalah skrip yang digunakan untuk melakukan pengaturan kartu jaringan pertama (eth0) yang akan dihubungkan ke internet. Alamat IP yang saya berikan harus satu segmen dengan jaringan yang ada di atas Ubuntu Server 10.10 yang saya gunakan dan gateway dari kartu jaringan pertama juga harus merupakan alamat IP dari perangkat yang bertindak sebagai gerbang dari Ubuntu Server 10.10 yang saya gunakan ke internet. Sedangkan untuk pengaturan kartu jaringan kedua yang akan digunakan sebagai interface ke jaringan lokal adalah sebagai berikut:auto eth1
    iface eth1 inet static
    address 10.10.1.254
    netmask 255.255.255.0 Jika telah selesai tekan tombol Ctrl + O untuk menyimpan konfigurasi yang telah dilakukan, berikan nama berkas konfigurasi yang baru saja dibuat, pada artikel ini saya tidak memberikan nama baru, jadi saya langsung saja menekan tombol Enter. Kemudia tekan tombol Ctrl + X untuk keluar. Restart kartu jaringan menggunakan perintah # /etc/init.d/networking restart agar konfigurasi yang baru saja dilakukan bisa terbaca oleh sistem.
  • Pada umumnya, jika kartu jaringan belum pernah dikonfigurasi menggunakan Ubuntu Server 10.10 atau Ubuntu Server 10.10 yang digunakan masih baru diinstal (fresh install), kartu jaringan yang tertanam di komputer sudah terbaca namun belum aktif. Untuk melihat apakah kartu jaringan sudah aktif atau belum, ketikkan perintah # ifconfig. Pada artikel ini, kartu jaringan yang saya gunakan belum aktif.
  • Untuk mengaktifkannya ketikkan perintah # ifconfig eth0 up (mengaktifkan kartu jaringan pertama) dan # ifconfig eth1 up (mengaktifkan kartu jaringan kedua). Setelah itu restart kembali kartu jaringan menggunaka # /etc/init.d/networking restart. Jika dilakukan pengecekan kembali menggunakan perintah # ifconfig, maka akan bisa dilihat bahwa kartu jaringan sudah aktif dan sudah memiliki alamat IP sesuai dengan yang sudah di konfigurasi.
  • Langkah selanjutnya adalah memberikan DNS (Domain Name System). DNS digunakan sebagai penerjemah dari nama domain ke alamat IP, dan sebaliknya, yaitu dari alamat IP ke nama domain. Jadi apabila pengguna mengetikkan google.com di web browser, maka itu berarti pengguna memanggil alamat IP dari google.com yaitu 74.125.71.103. Untuk mengatur DNS di Ubuntu Server 10.10 pengguna harus membuat sebuah berkas baru bernama resolv.conf yang diletakkan di direktori /etc dengan mengetikkan # touch /etc/resolv.conf, namun sebelumnya pengguna harus masuk ke dalam mode root. Setelah berhasil membuatnya, selanjutnya adalah mengisi berkas resolve.conf tersebut dengan alamat IP yang bisa menerjemahkan nama domain ke alamat IP dan sebaliknya, dengan cara mengetikkan perintah # nano /etc/resolv.conf. Kemudian ketikkan nameserver dan diikuti dengan alamat IPyang bisa digunakan sebagai DNS, pada artikel ini saya menggunakan 2 buah DNS, yaitu 192.168.4.254 yang merupakan alamat IP gateway Ubuntu Server 10.10 dan 8.8.8.8 yang merupakan alamat penyedia DNS yang dibuat oleh Google. Jadi penulisannya adalah sebagai berikut:nameserver 192.168.4.254
    nameserver 8.8.8.8Simpan dengan menekan Ctrl + O, tekan tombol Enter untuk replace nama yang lama dan tekan Ctrl + X untuk keluar. Lakukan kembali restart jaringan dengan mengetikkan # /etc/init.d/networking.
  • Tahap berikutnya adalah melakukan pengecekan apakah Ubuntu Server 10.10 sudah bisa melakukan koneksi ke internet dan apakah DNS sudah bekerja dengan baik. Cara melakukannya adalah dengan melakukan ping ke sebuah alamat domain. Pada artikel ini, saya melakukan pengecekan dengan melakukan ping ke domain yahoo.com. Perintah yang diketikkan adalah # ping yahoo.com. disini saya sudah mendapatkan balasan dari yahoo.com dan berarti Ubuntu Server 10.10 yang digunakan sebagai server sudah terkoneksi ke internet dengan baik, begitu juga dengan DNS-nya.
Selanjutnya, lakukan konfigurasi agar semua klien yang berada pada jaringan lokal bisa mengakses ke jaringan yang berada di jaringan luar (internet) atau melakukan NAT. Jika tidak dikonfigurasi maka paket-paket yang berasal dari kartu jaringan lokal (eth1) tidak akan bisa diteruskan ke kartu jaringan yang mengarah ke internet (eth0). Caranya adalah dengan mengetikkan perintah berikut ini: iptables –t nat –A POSTROUTING –o eth0 –j MASQUERADE, lalu tekan Enter. Jika ingin rule ini dijalankan pada saat komputer dinyalakan, maka ketikkanlah rule diatas pada file /etc/rc.local sebelum baris exit 0

Step By Step Installasi Proxy Server Squid3 dengan Ubuntu 14.04 dan Webmin ( Simple Mode )

Step By Step Installasi Proxy Server Squid3 dengan Ubuntu 14.04 dan Webmin ( Simple Mode )

SQUID PROXY SERVER adalah salah satu Proxy yang berfungsi untuk melakukan caching atau penyimpanan sementara akses internet oleh suatu client / user sehingga konten ini dapat dipergunakan oleh user lain sehingga dengan adanya caching ini user lain tersebut akan merasakan akses internet menjadi lebih cepat. ( Ya iya lah, lha wong sebagaian konten dari Webpage tersebut sudah ada dalam storage penyimpanan Proxy Server ini ).
Pada tutorial kali ini konsep desain atau topologi-nya adalah sebagai berikut :
  1. OS yang kita gunakan sebagai Proxy Server kali ini adalah Ubuntu Desktop 14.04.
  2. IP Address Ubuntu Proxy Server adalah 192.168.10.10. Proxy Server ini mendapatkan akses internet secara langsung dari Router atau Modem ADSL Router dengan IP Address : 192.168.10.1.
  3. Proxy Server ini berfungsi secara independen tanpa ada campur tangan dari Router Mikrotik ataupun Router lain. Pokoknya Proxy Server ini mendapatkan akses internet dari mana saja, termasuk apabila mengunakan Modem 3G atau ADSL secara langsung pada PC / Proxy Server ini.
  4. PC Client mendapatkan akses internet secara Direct dari Proxy Server tanpa perantara lain ataupun intervensi dari Router, Mikrotik, dll.
Perhatikan Topologi / gambar dibawah ini :
Layout-Desain-Network-Mikrotik-Router-With-Ubuntu-14.04-Proxy-Squid3-(Option-1)

Step By Step Installasi Proxy Server Squid3 dengan Ubuntu 14.04 dan Webmin ( Simple Mode ) adalah sebagai berikut :
1. Masuk ke menu System Setting.
Install-Squid3-Ubuntu-14.04-LTS-001
2. Masuk ke Menu Network.
Install-Squid3-Ubuntu-14.04-LTS-002
3. Lalu masuk ke menu Option, untuk melakukan konfigurasi IP Address secara manual.
Install-Squid3-Ubuntu-14.04-LTS-003
4. Selanjutnya masuk ke menu IPv4 Setting, ubah method dari Automatic /( DHCP ) menjadi manual.
Install-Squid3-Ubuntu-14.04-LTS-004
5. Klik Add untuk menambahkan IP Address manual. Lalu entry IP untuk PC Ubuntu : 192.168.10.10, Netmask : 24, IP Gateway : 192.168.10.1, IP DNS : 192.168.10.1. Lalu kita klik Save.
Install-Squid3-Ubuntu-14.04-LTS-005
6. Selanjutnya masuk ke Terminal untuk melihat apakah IP address Ubuntu Proxy Server sudah sesuai yang di konfigurasi tadi.
Install-Squid3-Ubuntu-14.04-LTS-006
7. Pastikan bisa ping ke IP Gateway ( 192.168.10.1 ), maupun ke Google.com.
Install-Squid3-Ubuntu-14.04-LTS-006b
8. Selanjutnya kita Install paket Apache2 Webserver ( nanti akan banyak kita gunakan ) :
apt-get install apache2
Install-Squid3-Ubuntu-14.04-LTS-007
9. Selanjutnya kita Install paket Squid3 :
apt-get install squid
Install-Squid3-Ubuntu-14.04-LTS-008
10. Selanjutnya kita lakukan editing file konfigurasi Squid ( bisa dengan perintah nano maupun gedit ). Pastikan kita setting ACL Internal IP Address Network kita.
nano /etc/squid3/squid.conf
Install-Squid3-Ubuntu-14.04-LTS-009
11. Jika kita gunakan gedit, setting Access Control List / ACL Internal IP Address Network kita tampak seperti pada gambar dibawah ini :
Install-Squid3-Ubuntu-14.04-LTS-009b
12. Selanjutnya pastikan ACL Local network kita disetting Allow.
Install-Squid3-Ubuntu-14.04-LTS-009c
13. Cek juga setting ACL Local network di baris yang lain.
Install-Squid3-Ubuntu-14.04-LTS-009d
14. Tentukan folder cache_dir dengan tepat serta ukuran besar kapasitas untuk menyimpan file cache. Nilai Defaultnya adalah 100 alias 100 MB, kita ganti menjadi 50 GB ( 50000 ).
Install-Squid3-Ubuntu-14.04-LTS-009e
15. Tentukan Port access Proxy Server, defaultnya Squid mengunakan Port 3128.
Install-Squid3-Ubuntu-14.04-LTS-010
16. Setting Port 3128 dengan gedit.
Install-Squid3-Ubuntu-14.04-LTS-010b
17. Setelah konfigurasi cukup, selanjutnya berikan perintah :
squid3 -z
Tujuannya adalah untuk membuat Swap Directory Cache Squid Proxy.
Selanjutnya berikan perintah untuk menjalankan Squid3 :
service squid3 start
Install-Squid3-Ubuntu-14.04-LTS-011
18. Untuk membuat Service Squid3 ini bisa Otomatis dijalankan saat komputer baru hidup, maka kita dapat mengunakan perintah chkconfig atau mengunakan Sysv-rc-conf.
Install-Sysv.rc-Ubuntu-14.04-LTS-001
19. Perintahnya adalah :
sysv-rc-conf squid on
Install-Sysv.rc-Ubuntu-14.04-LTS-002
20. Melakukan pengecekan status aplikasi yang telah dilakukan Autorun. Perintahnya :
sysv-rc-conf --list squid
Install-Sysv.rc-Ubuntu-14.04-LTS-003
21. Setelah installasi dan konfigurasi Squid selesai, selanjutnya kita akan melakukan installasi Webmin dengan tujuan untuk mempermudah konfigurasi Squid3. Baca link ini dengan seksama : www.webmin.com/deb.html
Install-Webmin-Ubuntu-14.04-LTS-000
22. Lakukan installasi perintah pre-installasi :
apt-get install perl libnet-ssleay-perl openssl libauthen-pam-perl libpam-runtime libio-pty-perl apt-show-versions python
Install-Webmin-Ubuntu-14.04-LTS-001
23. Lakukan perintah untuk men-download installer Webmin :
wget http://prdownloads.sourceforge.net/webadmin/webmin_1.690_all.deb
Install-Webmin-Ubuntu-14.04-LTS-002
24. Lakukan installasi paket Webmin yang telah di download barusan :
dpkg --install webmin_1.690_all.deb
Install-Webmin-Ubuntu-14.04-LTS-003
25. Setelah proses installasi Webmin selesai, selanjutnya kita dapat mengakses Webmin via WebBrowser :
https://192.168.10.10:10000
Install-Webmin-Ubuntu-14.04-LTS-004
26. Selanjutnya masuk ke menu Server lalu pilih Squid Proxy Server. Selanjutnya kita mau konfigurasi lebih lanjut via Webmin.
Install-Webmin-Ubuntu-14.04-LTS-005
27. Administrative menu.
Install-Webmin-Ubuntu-14.04-LTS-006
28. Port & Networking menu.
Install-Webmin-Ubuntu-14.04-LTS-007
29. Pilih menu Access Control untuk melakukan konfigurasi client mana saja yang boleh mengakses internet.
Install-Webmin-Ubuntu-14.04-LTS-008
30. Pilih menu Cache Option, untuk menentukan folder untuk cache, dll.
Install-Webmin-Ubuntu-14.04-LTS-009
31. Administrative Option merupakan penentuan user Administrator dengan akses dapat melakukan read write pada folder konfigruasi Squid.
Install-Webmin-Ubuntu-14.04-LTS-010
32. Okey, sampai disini konfigurasi Squid Linux Ubuntu 14.04 telah selesai. Selanjutnya kita akan melakukan konfigurasi pada Client. untuk Browser Mozilla Firefox, masuk ke menu : Tools -> Option -> Advanced -> Network -> Setting. Lalu entry IP Address Proxy Server beserta Port 3128.
Setting-Proxy-Client-001
33. Selanjutnya langsung di coba apakah Client sudah bisa mengakses internet…
Setting-Proxy-Client-002
34. Konfigurasi pada Client dengan Browser Mozilla Firefox, masuk ke menu : Tools -> Option -> Advanced -> Network -> Setting. Lalu entry IP Address Proxy Server beserta Port 3128. Jika mengunakan browser IE, kita bisa atur melalui Control Panel -> Internet Option.
Setting-Proxy-Client-003
35. Setelah selesai konfigurasi diatas, selanjutnya kita coba akses internet…
Setting-Proxy-Client-004
36. Mudah sekali bukan??? Selamat mencoba…

Senin, 02 Februari 2015

Merancang Web Database untuk Content Server

 

BAB 1

Pengertian Data dan Informasi

Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berujut suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupunsuatu konsep.

Informasi merupakan hasil pengolahan dari sebuah model, formasi, organisasi, ataupun suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu, dan bisa digunakan untuk menambah pengetahuan bagi yang menerimanya. Dalam hal ini, data bisa dianggap sebagai obyek dan informasi adalah suatu subyek yang bermanfaat bagi penerimanya. Informasi juga bisa disebut sebagai hasil pengolahan ataupun pemrosesan data.
Data bisa merupakan jam kerja bagi karyawan perusahaan. Data ini kemudian perlu diproses dan diubah menjadi informasi.
Jika jam kerja setiap karyawan kemudian dikalikan dengan nilai per-jam, maka akan dihasilkan suatu nilai tertentu. Jika gambaran penghasilan setiap karyawan kemudian dijumlahkan, akan menghasilkan rekapitulasi gaji yang harus dibayar oleh perusahaan. Penggajian merupakan informasi bagi pemilik perusahaan. Informasi merupakan hasil proses dari data yang ada, atau bisa diartikan sebagai data yang mempunyai arti. Informasi akan membuka segala sesuatu yang belum diketahui

BAB  2
                             
Pengertian Basis data ( database )
  • Basis data (database) adalah kumpulan dari berbagai data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Basis data tersimpan di perangkat keras, serta dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak. Pendefinisian basis data meliputi spesifikasi dari tipe data, struktur dan batasan dari data atau informasi yang akan disimpan. Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi pada para pengguna atau user.
  • Penyusunan basis data meliputi proses memasukkan data kedalam media penyimpanan data dan diatur dengan menggunakan perangkat Sistem Manajemen Basis Data (Database Management System DBMS). Manipulasi basis data meliputi pembuatan pernyataan (query) untuk mendapatkan informasi tertentu, melakukan pembaharuan atau penggantian (update) data, serta pembuatan report data.
  • Tujuan utama DBMS adalah untuk menyediakan tinjauan abstrak dari data bagi user. Jadi sistem menyembunyikan informasi mengenai bagaimana data disimpan dan dirawat, tetapi data tetap dapat diambil dengan efisien. Pertimbangan efisien yang digunakan adalah bagaimana merancang struktur data yang kompleks, tetapi tetap dapat digunakan oleh pengguna yang masih awam, tanpa mengetahui kompleksitas struktur data. Basis data menjadi penting karena munculnya beberapa masalah bila tidak menggunakan data yang terpusat, seperti adanya duplikasi data, hubungan antar data tidak jelas, organisasi data dan update menjadi rumit. Jadi tujuan dari pengaturan data dengan menggunakan basis data adalah :
  • Menyediakan penyimpanan data untuk dapat digunakan oleh organisasi saat sekarang dan masa yang akan datang.
  • Kemudahan pemasukan data, sehingga meringankan tugas operator dan menyangkut pula waktu yang diperlukan oleh pemakai untuk mendapatkan data serta hak-hak yang dimiliki terhadap data yang ditangani.
  • Pengendalian data untuk setiap siklus agar data selalu up-to-date dan dapat mencerminkan perubahan spesifik yang terjadi di setiap sistem.
  • Pengamanan data terhadap kemungkinan penambahan, pengubahan, pengerusakan dan gangguan-gangguan lain.
Elemen Basis Data
  • Entitas adalah sekumpulan objek yang terdefinisikan yang mempunyai karakteristik sama dan bisa dibedakan satu dengan lainnya. Objek dapat berupa barang, orang, tempat atau suatu kejadian.
  • Contoh entitas : Seseorang yang menjadi siswa di sebuah sekolah.
  • contoh lainya : barang yang menjadi inventaris suatu perusahaan
  • siswa merupakan entitas
  • barang juga di sebut entitas
  • Atribut adalah deskripsi data yang bisa mengidentifikasi entitas yang membedakan entitas tersebut dengan entitas yang lain. Seluruh atribut harus cukup untuk menyatakan identitas obyek, atau dengan kata lain, kumpulan atribut dari setiap entitas dapat mengidentifikasi keunikan suatu individu.
  • sedangkan atribut adalah bagian dari entitas
  • siswa memiliki atribut :
  • no siswa
  • alamat siswa
  • barang memiliki atribut :
  • no barang
  • harga barang
  • Data Value (Nilai Data) : Data Value adalah data aktual atau informasi yang disimpan pada tiap data, elemen, atau atribut. Atribut nama pegawai menunjukan tempat dimana informasi nama karyawan disimpan, nilai datanya misalnya adalah Anjang, Arif, Suryo, dan lain-lain yang merupakan isi data nama pegawai tersebut.
  • File/Tabel : Kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang elemen yang sama, atribut yang sama, namun berbeda nilai datanya.
  • Record/Tuple : Kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan menginformasikan tentang suatu entitas secara lengkap. Satu record mewakili satu data atau informasi
BAB  3
Hirarki Data
Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti “sesuatu yang diberikan”. Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra.
Dalam keilmuan (ilmiah), fakta dikumpulkan untuk menjadi data. Data kemudian diolah sehingga dapat diutarakan secara jelas dan tepat sehingga dapat dimengerti oleh orang lain yang tidak langsung mengalaminya sendiri, hal ini dinamakan deskripsi. Pemilahan banyak data sesuai dengan persamaan atau perbedaan yang dikandungnya dinamakan klasifikasi.
Dalam pokok bahasan Manajemen Pengetahuan, data dicirikan sebagai sesuatu yang bersifat mentah dan tidak memiliki konteks. Dia sekedar ada dan tidak memiliki signifikansi makna di luar keberadaannya itu. Dia bisa muncul dalam berbagai bentuk, terlepas dari apakah dia bisa dimanfaatkan atau tidak.
Menurut berbagai sumber lain, data dapat juga didefinisikan sebagai berikut:
• Menurut kamus bahasa inggris-indonesia, data berasal dari kata datum yang berarti fakta
• Dari sudut pandang bisnis, data bisnis adalah deskripsi organisasi tentang sesuatu (resources) dan kejadian (transactions)yang terjadi
• Pengertian yang lain menyebutkan bahwa data adalah deskripsi dari suatu kejadian yang kita hadapi
Pembahasan
Secara sederhana banyak perusahaan mengkoordinasikan atau mengorganisasikan data mereka dalam suatu hirarki pendek yang hanya terdiri dari elemen (transaksi), record (catatan), file (satuan khusus penyimpanan). Adapun pengertian dari 3 bagian hirarki sederhana tersebut yaitu :
Field (medan) menyatakan data terkecil yang memiliki makna. Istilah lain untuk field yaitu elemen data, kolom item, dan atribut. Contoh field yaitu nama seseorang, jumlah barang yang dibeli, dan tanggal lahir seseorang.
Record (rekaman) menyatakan kumpulan dari sejumlah elemen data yang saling terkait. Sebagai contoh, nama, alamat, tanggal lahir, dan jenis kelamin dari seseorang menyusun sebuah record. Istilah lain yang juga menyatakan record yaitu tupel dan baris.
File / Table  menghimpun sejumlah record. Sebagai contoh, data pribadi dari semua pegawai disimpan dalam sebuah tabel.
Basis data (database) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi. Sebagai contoh, basis data akademis mengandung tabel-tabel yang berhubungan dengan data mahasiswa, data jurusan, data mata kuliah, data pengambilan mata kuliah pada suatu semester, dan nilai yang diperoleh mahasiswa.
Sebagai tambahan 3 hirarki sederhana tersebut kita mengenal namanya database yang merupakan kumpulan data secara penuh dari seluruh kegiatan yang dilakukan perusahaan.
Kesimpulannya yang bisa kita tarik adalah semuanya adalah pencatatan-pencataan kecil perusahaan yang digabung dari segala macam aktifitas yang ada, kemudian disajikan dalam bentuk database secara lebih besar, ataupun file sebagai alat sederhana untuk dapat melihat secara khusus/spesifik data apa saja yang terkumpul, misala file pembelian atau file yang berisikan gudang.
Penyimpanan data ini juga memilki backup-an atau sekunder use,dengan SASD (Penyimpanan berurutan) dan DASD (Penyimpanan akses langsung) untuk mencegah hilangnya data yang sebenarnya ada, tetapi belum dilakukan penyimpanan, atau pun adanyakejadian yang tidak terduga
Penyimpanan berurutan (sequential) atau SASD adalah media penyimpanan untuk mengisikan catatan yang diatur dalam susunan tertentu. Catatan pertama harus diproses pertama kali, catatan ke-2 diproses pada urutan yang ke-2 dan seterusnya sampai file penuh. Penyimpanan akses langsung suatu penyimpanan yang memungkinkan mekanisme bacaan atau tulisan dapat diarahkan ke record tertentu tanpa pencarian secara urutan.
Pemrosesan data ada 2 cara, anda dapat menjalankan setiap transaksi secara terpisah, atau anda dapat menggabungkan beberapa transaksi dan memprosesnya secara bersama-sama sebagai batch. Bila transaksi diprosses secara terpisah, hal tersebut dikenal dengan istilah online processing (pemrossesan online). Sedangkan pemrosesaan transaksi seringkali digunakan tetapi ini akan menjadi rancu, karena istilah tersebut juga di gunakan untuk menjelasakan aplikasi pemrosesan data. Untuk menghindari kerancuan tersebut anda dapat menggunakan istilah pemrosesan online.
Konsep Dasar Database
FieldØ
1. Field merupakan implementasi dari suatu atribut data.
2. Field merupakan unit terkecil dari data yang berarti(meaningful data) yang disimpan dalam suatu file atau basis data.
RecordØ
1. Field-field tersebut diorganisasikan dalam record-record
2. Record merupakan koleksi dari field-field yang disusun dalam format yang telah ditentukan.
3. Selama desain sistem, record akan diklasifikasikan sebagai fixed-length record atau variable-length record.
1. Fixed-length record: tiap instance record punya field, jumlah field, dan ukuran logik yang sama
2. Variable-length record : mengijinkan record-record yang berbeda dalam file yang sama memiliki panjang yang berbeda.
File dan TabelØ
1. Record-record yang serupa diorganisasikan dalam grup-grup yang disebut file. Jadi file merupakan kumpulan semua kejadian dari struktur record yang diberikan.
2. Tabel merupakan ekivalen basis data relasional dari sebuah file.
Keunggulan penerapan konsep database
Independensi program-dataØ
Meminimalkan redundansi dataØ
Meningkatkan konsitensi dataØ
Meningkatkan kemampuan berbagai dataØ
Meningkatkan produktivitas pengembangan aplikasiØ
Meningkatkan pencapaian standarisasiØ
Meningkatkan kualitas dataØ
Meningkatkan tanggapan dan kemudahan akses terhadap dataØ
Mengurangi pemeliharaan programØ
Kelemahan konsep database
Terlalu banyak codingan dari programØ
Sulit dipahamiØ
Jika terjadi kesalahan sulit untuk diperbaikØ
BAB  4


Perancangan Database

Di dalam suatu organisasi yang besar, sistem database merupakan bagian penting pada sistem informasi, karena di perlukan untuk mengelola sumber informasi pada organisasi tersebut.   Untuk mengelola sumber informasi tersebut yang pertama kali di lakukan adalah merancang suatu sistem database agar informasi yang ada pada organisasi tersebut dapat digunakan secara maksimal.

Tujuan Perancangan Database
Untuk memenuhi kebutuhan akan informasi dari pengguna dan aplikasi
Menyediakan struktur informasi yang natural dan mudah di mengerti  oleh pengguna
Mendukung kebutuhan pemrosesan dan beberapa obyek kinerja dari suatu sistem database

Berikut ini siklus kehidupan sistem informasi di mana terdapat siklus kehidupan sistem database.

Siklus Kehidupan Sistem Informasi (Macro Life Cycle )

Tahapan – tahapan Pembuatan Database
Tahapan–tahapan yang ada pada siklus kehidupan sistem informasi yaitu :
Analisa Kelayakan
Tahapan ini memfokuskan pada penganalisaan  areal aplikasi yang unggul , mengidentifikasi pengumpulan informasi dan penyebarannya, mempelajari keuntungan dan kerugian , penentuan kompleksitas data dan proses, dan menentukan prioritas aplikasi yang akan digunakan.
 Analisa dan Pengumpulan Kebutuhan Pengguna
Kebutuhan–kebutuhan yang detail dikumpulkan dengan berinteraksi pada sekelompok pemakai atau pemakai individu. Mengidentifikasikan masalah yang ada dan kebutuhan-butuhan, ketergantungan antar aplikasi, komunikasi dan prosedur laporan.
Perancangan
Perancangan terbagi menjadi dua yaitu :  perancangan sistem database dan  sistem aplikasi
Implementasi
Mengimplementasikan sistem informasi dengan database yang ada
Pengujian dan Validasi
Pengujian dan validasi sistem database  dengan kriteria kinerja yang diinginkan  oleh pengguna.
Pengoperasian dan Perawatan
Pengoperasian sistem setelah di validasi disertai dengan pengawasan dan perawatan sistem
Siklus Keh idupan Aplikasi Database ( Micro Life Cycle )
Tahapan yang ada pada siklus kehidupan aplikasi database yaitu :
Pendefinisian Sistem
Pendefinisian ruang lingkup dari sistem database, pengguna dan aplikasinya.
Perancangan Database
Perancangan database secara logika dan fisik pada suatu sistem database sesuai dengan sistem manajemen database yang diinginkan.
Implementasi Database
Pendefinisian database secara konseptual, eksternal dan internal, pembuatan file–file database yang kosong  serta implementasi aplikasi software.
Pengambilan dan Konversi Data
Database ditempatkan dengan baik, sehingga jika  ingin memanggil data secara langsung ataupun merubah file–file yang ada dapat di tempatkan kembali sesuai dengan format sistem databasenya.
Konversi Aplikasi
Software-software  aplikasi dari  sistem database sebelumnya di konversikan ke dalam sistem database yang baru
Pengujian dan Validasi
Sistem yang baru telah di test dan di uji kinerja nya
Pengoperasian
Pengoperasian database sistem dan aplikasinya
Pengawasan dan Pemeliharaan
Pengawasan dan pemeliharaan sistem database dan aplikasi software

Proses Perancangan Database

Ada 6 tahap  untuk proses perancangan suatu database :
1. Pengumpulan data dan analisis
2. Perancangan database secara konseptual
3. Pemilihan sistem manajemen database
4. Perancangan database secara logika
5. Perancangan database secara fisik
6. Implementasi sistem database

Materi Merancang web data base untuk content server

Kompetensi dasar : Menentukan kebutuhan system
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa mampu :
1.Mendiskusikan Metoda backup dan recovery dalam organisasi dan keamanan data
2.Menjelaskan Downtime dan Backup offline dalam organisasi dan keamanan data
3.Menjelaskan File backup online dalam organisasi dan keamanan data
4.Menentukan metoda Backup yang sesuai dengan keamanan untuk kebutuhan basis data
5.Menggunakan Metoda backup dan recovery dalam mengamankan data

Pendalaman Materi
A.Metoda Backup dan Recovery data
Backup adalah hal yang sangat penting dilakukan, dikarenakan banyak potensi-potensi yang akan mengakibatkan hilangnya data baik itu diakibatkan oleh kesalahan dari pengguna atau hal-hal teknis lainnya seperti umur hard disk yang sudah tidak layak pakai dan lain-lain. Oleh karena itu perencanaan backup secara berkala harus dilakukan terutama pada komputer desktop atau server yang menyimpan data-data peting. Untuk mempermudah dalam melakukan backup maka para pengembang software membuat aplikasi khusus dengan sistem network Client Server. Sehingga data-data yang akan dibackup lebih teratur dan lebih aman.
1. Metoda Backup data
Backup data merupakan salah satu kegiatan yang harus dilakukan oleh pengelola database untuk melakukan penyalinan sistem, data dan aplikasi. Backup data harus dilakukan untuk menjaga jangan sampai terjadi kerusakan sistem dari luar ataupun dari dalam sistem, yang disengaja atau pun tidak disengaja. Proses backup data dilakukan secara rutin sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, jika dimisalkan pada sebuah perusahaan memiliki 1 database yang melayani 100 transaksi perhari bisa kita bayangkan berapa banyak data yang terkumpul dalam 1 bulan, dan jika terjadi kerusakan system maka data yang begitu banyak akan hilang atau akan menjadi pekerjaan input data baru yang membuang buang waktu, dengan adanya proses backup data kejadian tersebut bisa dihindari, misalnya secara rutin administrator database melakukan penyimpanan data setiap minggu sehingga jika pada minggu ketiga hari kedua terjadi crash system atau kerusakan system yang terjadi akibat gangguan system atau factor gangguan cuaca seperti gempa, banjir dan tanah longsor yang merusak data secara fisik. Maka data yang hilang hanya 2 hari, sehingga total data yang hilang adalah 200 transaksi, dari ilustrasi diatas kita bisa mengetahui betapa pentingnya proses backup data untuk daur hidup suatu system database.
a) Konsep Backup
Proses backup dalam teknologi informasi mengacu pada pembuatan salinan data, sehingga salinan tambahan tersebut dapat digunakan untuk mengembalikan (restore) semula setelah peristiwa kehilangan data. Backup sangat berguna terutama untuk dua tujuan: pertama untuk memulihkan keadaan setelah bencana (disaster recovery); kedua untuk mengembalikan sejumlah kecil file setelah sengaja dihapus atau rusak. Kehilangan data juga sangat umum, 66% pengguna internet telah menderita kehilangan data yang serius (Wikipedia, 2010). Konsistensi data dalam proses backup harus dijaga, sebelum melakukan backup data. Mengecek konsistensi data dengan membandingkan data pada struktur direktori dengan data pada blok, lalu apabila ditemukan kesalahan, maka program backup akan mencoba memperbaiki. Pengecekan kekonsistenan data ini yang disebut recovery.
Berdasarkan lingkup datanya, backup dapat dibedakan menjadi:
o Full Backup
Yaitu proses backup database yang mencakup semua filenya. File tersebut adalah file data, control, dan redo log-nya. Jika Anda ingin melakukan backup dengan cara ini, maka database harus dishutdown terlebih dulu. Dengan demikian Anda tidak dapat mengaksesnya terlebih dulu. Hal ini tentu akan menjadi masalah jika sistem database Anda ingin diakses selama 24 jam 7 hari secara penuh. Untuk mengatasi hal ini Anda bisa menggunakan cara yang kedua (Partial Backup)
o Network Backup
o Dump Backup
o Incremental Backup
o Diferensial Backup (Anonim, 2006)
b) Konsep Replikasi
Replikasi adalah suatu teknik untuk melakukan copy dan pendistribusian data dan objek-objek database dari satu database ke database lain dan melaksanakan sinkronisasi antara database sehingga konsistensi data dapat terjamin (Anonim, 2010a). Replikasi dapat difahami sebagai teknik pengkopian database dan pengelolaan objek-objek database dalam suatu jaringan komputer yang dapat membentuk suatu sistem database terdistribusi untuk menjaga konsistensi data secara otomatis. Jenis-jenis replikasi meliputi:
o Snapshot replication
o Transactional replication
o Merge replication (Anonim, 2009)
a) Konsep MySQL Dump
Untuk keperluan ini MySQL menyediakan sebuah utility yang dinamakan MySQLDump. MySQLDump adalah utilitas berupa program cadangan yang pertama kali ditulis oleh Igor Romanenko, digunakan untuk pembuangan (dump) data sebuah database atau kumpulan database, untuk cadangan (backup) atau perpindahan (transfer) data ke server lain. Hasil dumping dapat berisi pernyataan SQL untuk membuat tabel, insert, dan yang lain dalam bentuk file CSV, teks editor, atau format XML. (MySQL, 2009)Banyak sekali cara untuk melakukan backup data, berikut ini metoda yang bisa dlakukan saat akan melakukan backup data :
Backup Logika vs backup Physic
Backup online vs backup offline
Backup local vs backup remote
backup penuh vs backput bertambah sebagian
Point in time recovery
Backup scheduling, compression dan encryption
Table Maintenance
MySQL Backup dan Recovery
Berikut ini penjelasan tentang masing masing metoda backup diatas:
1) Backup Logika vs backup Physic
Backup logika adalah menyimpan perintah logic dari struktur database dan isinya yang direpresentasikan dalam perintah SQL. Seperti CREATE DATABASE, CREATE TABLE dan INSERT DATA. Backup fisik adalah mengambil datatabase dalam bentuk fisik, untuk database yang menggunakan Appserv secara fisik data disimpan pada folder C:\\Appserv\Mysql\data\Pada folder tersebut terdapat file database, setiap table diciptakan dari 3 file yaitu .MYD, ,FRM dan .MYI, pada saat pengambilan data dilakukan dengan mengcopy folder yang didalamnya menyimpan data dari database yang kita punya. Data yang diambil adalah seluruh database dan tidak bisa terpilih, sangat berbeda dengan backup secara logika, data yang diambil bisa dipilih sesuai dengan yang diinginkan. Berikut ini karakteristik backup secara logika :
o Backup dilakukan melalui server MySQL untuk mengambil struktur dan informasi data.
o Backup berjalan lebih lambat karena server harus mengakses informasi data dan mengirimkannya dalam bentuk logika pada file backup.
o Output bisa lebih besar dari pada bentuk fisik, misalkan data yang disimpan 5 MB dalam bentuk file sql maka pada saat recovery akan terjadi kehabisan memori karena prosesnya akan menghabiskan banyak memori untuk mengembalikan dalam bentuk semula.
o Backup dan Restore dilakukan dengan mengabaikan mesin yang digunakan.
o Backup logika tidak melibatkan banyak file hanya satu file logika yang biasanya disimpan dalam file .SQL
o Data disimpan dalam bentuk logika yang merupakan bahasa DDL dan DML.
o Backup data dilakukan saat server sudah dijalankan.
o Program untuk backup digunakan mysqldump.exe yang memanggil file dikeluarkan dalam bentuk logika file, seperti tsiswa.sql
o Untuk mengeluarkan data dalam bentuk file lain bisa digunakan perintah : SELECT …..INTO OUTFILE
Berikut ini karakteristik backup fisik
o Backup terdiri dari salinan file dan database, ini adalah salinan dari semua bagian direktori MySQL, data dari table memori tidak disampan pada disk.
o Backup data secara fisik lebih cepat karena tidak melakukan memrosesan logika, hanya pengcopian secara fisik.
o Outputnya lebih sederhana dibandingkan backup logika.
o Sebagai tambahan dari database, backup dapat meliputi file manapun yang terdiri dari file MYi, MYD dan FRM.
1) Backup online vs backup offline
Backup online dilakukan saat server MySQL sedang berjalan sedangkan backup offline dilakukan saat server sedang dihentikan.
a) Metoda Backup Online mempunyai karakteristik :
o Lebih sedikit mengganggu klien lain karena dapat menggunakan mysql server tanpa harus menghentikan pekerjaan selama proses backup.
o Backup data hanya dilakukan pada data yang tidak sedang terlibat dalam transaksi.
verifikasi dari akun email anda, dan anda bisa langsung mengupload file anda dengan nyaman.

Database Management System (DBMS)

Sistem manajemen database atau database management system (DBMS) adalah merupakan suatu sistem software yang memungkinkan seorang user dapat mendefinisikan, membuat, dan memelihara serta menyediakan akses terkontrol terhadap data. Database sendiri adalah sekumpulan data yang berhubungan dengan secara logika dan memiliki beberapa arti yang saling berpautan. Contoh SMBD adalah Oracle, SQL server 2000/2003, MS Access, MySQL dan sebagainya. Keunggulan DBMS : 1. Kepraktisan 2. Kecepatan 3. Mengurangi kejemuan 4. Kekinian Komponen utama DBMS dapat dibagi menjadi empat macam : Hardware Hardware merupakan sistem computer actual yang digunakan untuk menyimpan dan mengakses databse. Dalam sebuah organisasi berskala besar, hardware terdiri : jaringan dengan sebuah server pusat dan beberapa program client yang berjalan di komputer desktop. Software beserta utility Software adalah DBMS yang aktual. DBMS memungkinkan para user untuk berkomunikasi dengan database. Dengan kata lain DBMS merupakan mediator antara database dengan user. Sebuah database harus memuat seluruh data yang diperlukan oleh sebuah organisasi. Prosedur Bagian integral dari setiap sistem adalah sekumpulan prosedur yang mengontrol jalannya sistem, yaitu praktik-praktik nyata yang harus diikuti user untuk mendapatkan, memasukkan, menjaga, dan mengambil data Data Data adalah jantung dari DBMS. Ada dua jenis data. Pertama, adalah kumpulan informasi yang diperlukan oleh suatu organisasi. Jenis data kedua adalah metadata, yaitu informasi mengenai database. User Ada sejumlah user yang dapat mengakses atau mengambil data sesuai dengan kebutuhan penggunaan aplikasi-aplikasi dan interface yang disediakan oleh DBMS, antara lain adalah Database administrator adalah orang atau group yang bertanggungjawab mengimplementasikan sistem database di dalam suatu organisasi Enduser adalah orang yang berada di depan workstation dan berinteraksi secara langsung dengan sistem. MODEL BASIS DATA 1. Model Hirarkis / Model Pohon 2. Model Jaringan 3. Model Relasional Model Relasional merupakan model yang paling sederhana sehingga mudah digunakan dan dipahami oleh pengguna, serta merupakan model yang paling populer saat ini. Model ini menggunakan sekumpulan tabel berdimensi dua ( yang disebut relasi atau tabel ), dengan masing-masing relasi tersusun atas tupel atau baris dan atribut. DBMS yang bermodelkan relasional biasa disebut RDBMS (Relational Data Base Management System). Ada Beberapa Sifat yang melekat pada suatu relasi :
1. Tak ada tupel (baris) yang kembar)
2. Urutan tupel tidaklah penting
3. Setiap atribut memiliki nama yang unik
4. Letak atribut bebas ( urutan atribut tidak penting)
5. Setiap atribut memiliki nilai tunggal dan jenisnya sama untuk semua tupel.
Pada model relasional, jumlah tupel suatu relasi disebut kardinalitas dan jumlah atribut suatu relasi disebut derajat (degree) atau terkadang disebut arity. Relasi yang berderajat saru (hanya memiliki satu atribut) disebut unary. Relasi yang berderajat dua disebut binary dan relasi yang berderajat tiga disebut ternary. Relasi yang berderajat n disebut n-ary. Istilah lainnya yang terdapat pada model relasional adalah domain. Domain adalah himpunan nilai yang berlaku bagi suatu atribut. Contoh produk DBMS terkenal yang menggunakan model relasional antara lain adalah :
1. DB2 (IBM)
2. Rdb/VMS (Digital Equipment Corporation)
3. Oracle (Oracle Corporation)
4. Informix (Informix Corporation)
5. Ingres (ASK Group Inc)
6. Sybase (Sybase Inc)
Di lingkungan PC, produk-produk berbasis relasional yang cukup terkenal antara lain adalah :
1. Keluarga R:Base (Microrim Corp) antara lain berupa R:Base 5000
2. Keluarga dBase (Ashton-Tate, sekarang bagian dari Borland International), antara lain dbase III Plus, dBase IV, serta Visual dBase
3. Microsoft SQL ( Microsoft Corporation)
4. Visual FoxPro (Microsoft Corporation)
MACAM-MACAM PERINTAH DATA BASE
1. Bahasa Definisi Data (Data Definition Language/ DDL)
DDL adalah perintah-perintah yang biasa digunakan ileh administrator basis data (DBA) utnuk mendefinisikan skema ke DBMS. Skema adalah deskripsi lengkap tentang struktur medan, rekaman, dan hubungan data pada basis data Index merupakan suatu mekanisme yang lazim digunakan pada basis data, yang memungkinkan pengambilan data dapat dilakukan dengan cepat.
2. Bahasa Manipulasi Data (Data Manipulation laguage/ DML)
DML adalah perintah-perintah yang digunakan untuk mengubah , mamnipulasi dan mengambil data pada basis data. Tindakan seperti menghapus, mengubah, dan mengambil data menjadi bagian dari DML. DML pada dasarnya dibagi menjadi dua :
- Prosedural, yang menuntut pengguna menentukan data apa saja yang diperlukan dan bagaimana cara mendapatkannya.
- Nonprosedural, yang menuntut pengguna menentukan data apa saja yang diperlukan, tetapi tidak perlu menyebutkan cara mendapatkannya.
3. DQL ( Data Query Language)
Query sesungguhnya berarti pertanyaan atau permintaan. Istilah ini tetap dipertahankan dalam bentuk asli, karena telah populer di kalangan pengguna DBMS di Indonesia.
Kesimpulan :
DBMS sangat membantu pengguna untuk urusan usaha ataupun bisnisnya karena jika kita menggunakan DBMS ini kita dapat dengan mudah mengolah suatu data,baik mau memberikan hak akses untuk pengguna maupun mengatur jalannya suatu data. Penyimpanan data dalam bentuk DBMS ini mempunyai banyak kelebihan, diantaranya:
1. Performance yang di dapat dengan penyimpanan dalam bentuk DBMS cukup besar. Disamping memiliki unjuk kerja yang lebih baik, juga akan didapatkan efisiensi penggunaan media penyimpanan dan memori.
2. Perubahan struktur database dimungkinkan terjadi tanpa harus mengubah aplikasi yang mengaksesnya sehingga pembuatan antarmuka ke dalam data akan lebih mudah dengan penggunaan DBMS.
3. Data yang terpusat akan mempermudah pengelolaan database. kemudahan di dalam melakukan bagi pakai dengan DBMS dan juga kekonsistenan data yang diakses secara bersama-sama akan lebiih terjamin dari pada data disimpan dalam bentuk file atau worksheet yang tersebar.
4. DBMS memiliki sistem keamanan yang lebih fleksibel daripada pengamanan pada file sistem operasi. Keamanan dalam DBMS akan memberikan keluwesan dalam pemberian hak akses kepada pengguna